BeritaPotret.com – Ketua Gerakan Pemuda Ansor DKI Jakarta M. Ainul Yaqin mengingatkan agar para peserta pemilu dan masyarakat jangan melakukan politisasi agama dan politik identitas dengan menyebarkan kebencian, padahal agama merupakan keselamatan bagi seluruh umat manusia.
“Agama itu menjadi keselamatan untuk menjaga pemilu berjalan dengan damai. Maka, jangan gunakan agama dan simbol-simbolnya untuk menyebar kebencian, tuduhan, dan fitnah untuk tujuan politik,”
Ketua Gerakan Pemuda Ansor DKI Jakarta M. Ainul Yaqin ini pun menyayangkan masih adanya simbol agama yang digunakan untuk menyebar kebencian dan politik, seperti tidak adanya adzan, zikir, dan tahlil jika pasangan calon tertentu kalah atau menang seperti pemilu tahun 2019.
Masyarakat masih belum bisa membedakan mana fakta dan fiksi. Maka, dibutuhkan integritas peserta pemilu yang fokus dalam memaparkan visi dan misi, bukan justru ikut dalam permainan oknum tertentu yang ingin memecah persatuan masyarakat
Menurut M. Ainul Yaqin sekarang terjadi politik pemecah belah, sehingga secara ideologis terjadi pemecahan. Bahkan, antar teman terjadi konflik gara-gara agama digunakan sebagai alat politik.
Ini berbahaya, Yang penting sekarang, bagaimana media mencoba mengajak masyarakat untuk memiliki budaya kririts. Bagaimana media mendidik masyarakat tidak lagi menggunakan politisasi agama. Jangan diberi ruang politisasi simbol agama.