BeritaPotret.com – Para ulama memiliki peran penting dalam menyukseskan pemilu 2024.
Untuk menjaga kondusifitas pemilu para ulama tetap berperan menghimbau masyarakat bahwa semua adalah saudara.
Seperti yang disampaikan oleh Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Riau sekaligus Ketua Umum Santri Tani Nahdatul Ulama (STNU) KH Teuku Rusli Ahmad dalam wawancara khusus, Selasa, 30 Oktober 2023.
Menurut KH Teuku Rusli Ahmad, bagi Nahdatul Ulama (NU), semua adalah saudara, begitupun bagi kalangan non muslim. Meski memiliki aqidah berbeda tapi sebagai manusia pastinya memiliki rasa kemanusiaan yang sama dan interaksi harian yang juga sama.
Kyai Rusli juga mengakui kekuatan Nadhliyin menjadi rebutan para capres, namun ini merupakan hal yang wajar sebab NU tersebar dimana-mana.
Ia juga menekankan apabila persatuan dan kesatuan tidak terjaga dengan baik tentu akan menghambat pembangunan negeri ini yang ingin dipercepat dengan aman dan damai.
Menyikapi berbagai peristiwa yang terjadi menjelang pilpres 2024, KH Teuku Rusli Ahmad memandang Indonesia sebagai negara demokrasi bebas mengeluarkan pendapat, sehingga merupakan hal wajar jika terjadi perbedaan pendapat.
Seandainya terdapat oposisi atau lawan lain, lalu ada yang mengalami kekalahan tentu itupun menjadi hal yang biasa saja dan tidak perlu dihindari. Hanya saja ia mengingatkan semua pihak untuk berkompetisi dengan sehat.
“Marilah kita berkompetisi dengan sehat. Dalam hal ini sehat menyampaikan sesuatu dengan fakta, jangan dengan menyebarkan fitnah karena itu bukan budaya Indonesia. Apalagi mayoritas kita Islam, sehingga bagaimana memberikan rahmat kepada sekalian alam, jadi lawan pun kita rahmati”, ujar Kyai NU berdarah Aceh ini.
Ia melanjutkan jika di dalam era kompetisi saat ini, di era demokrasi hari ini menurutnya memang nampak- nampaknya panas, padahal itu biasa-biasa saja. Situasi sekarang ini terkendali dan damai. Namun dirinya berharap pemilu 2024 tetap damai. Hukum sebagai panglima tertinggi tentu harus dipersiapkan untuk menghadapi sengketa pemilu yang terjadi nantinya. Karena itu aparat negara, khususnya TNI dan POLRI diharapkan bisa bersikap netral.
“Yang terpenting adalah kita (ulama) jangan pernah menyarankan perpecahan, tapi justru harus memberikan pencerahan, menyarankan persatuan dan kesatuan”, himbau Ketua PWNU Riau sekaligus Ketua Umum STNU KH Teuku Rusli Ahmad.
Dengan bingkai NKRI harga mati, maka pemilu bukanlah kompetisi untuk perpecahan. Melainkan pemilu sama halnya dengan pertandingan biasa seperti halnya lomba musabaqah tilawatil quran (MTQ) dan bermain sepak bola yang begitu selesai kegiatan lomba/kompetisi lalu diakhir kegiatan bersalaman dan tetap damai penuh persaudaraan.
“Jangan sampai tidak ada kegembiraan dalam pemilu. Jika ada ada yang dilukai dan bersedih, ini kan namanya pesta demokrasi karena namanya pesta jadi saatnya orang berbahagia. Karena itu kita harus hadapi pemilu dengan penuh kegembiraan”, tutup
Kyai Rusli yang juga peduli dengan para petani dari kalangan santri.