Berita Potret – Tingkat kecerdasan Masyarakat dalam berpolitik terus meningkat, sehingga dalam menghadapi pemilihan umum 2024 masyarakat Indonesia dinilai sudah cukup dewasa karena memiliki pengalaman berkali-kali dalam menentukan sikap politiknya lewat pemilu, baik pemilihan presiden, legislatif bahkan kepala desa (pilkades).
Hal itu disampaikan oleh ketua umum Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Muhammad Asrul dalam wawancara khusus Senin, (11/12/2023).
Menurutnya hal yang masih perlu dikedepankan dalam pilpres adalah soal visi-misi atau programatik para capres-cawapres yang akan disajikan lewat debat. Yang kedua adalah lewat track record mereka selama berkarier dalam bidang politik. Terutama melalui kebijakan-kebijakan politik yang pernah dibuatnya, apakah pro rakyat dan demi kepentingan negara.
“Sebab kita tidak mengharapkan pemimpin yang hanya mengutamakan kepentingan kelompok atau golongannya tapi kepentingan rakyat, bangsa dan negara. Maka soal kepemimpinan (otoritas) mereka juga sangat berpengaruh kedepannya dalam pilpres’, ujar Asrul.
Pemilu yang aman, damai dan lancar menurutnya juga menjadi tanggung jawab bersama karena penyelenggara pemilu yang sudah dimandatkan dan aparat hukum beserta seluruh rakyat Indonesia harus menjaga agar pemilu ini bisa berjalan dengan baik. Ditambah lagi situasi saat ini yang sedang kompleks. Dimana bangsa Indonesia sedang menghadapi situasi geopolitik yang memanas, covid 19 yang naik Kembali, ditambah lagi dngan momentum politik lima tahunan yang otomatis menjadi pertarungan kekuatan politik.
“Tapi kita berharap bangsa Indonesia yang merupakan negara besar dan sudah mempunyai pengalaman politik dalam pemilu, maka kita mengharapkan seluruh pihak bisa mengutamakan kepentingan rakyat, bangsa dan negara sehingga pemilu ini bisa berjalan dengan aman, lancar dan damai’, ujar Asrul.
Tak ketinggalan Asrul juga mengomentari sesi debat capres -cawapres yang akan digelar oleh KPU RI dalam waktu dekat. Ia berharap ajang tersebut menjadi momentum terpenting bagi rakyat Indonesia karena akan menjadi tolak ukur bagi rakyat Indonesia dalam menentukan sikap politiknya pada pilpres.
“Dalam debat ini para kandidat diharapkan dapat menguraikan visi-misi dan programatik mereka yang betul-betul dapat menjawab persoalan-persoalan yang dihadapi rakyat dan bagaimana mereka bisa menyajikan visi misi ini sebagai jalan keluar dari keresahan persoalan rakyat. Visi misi ini diharapkan bisa memajukan kesejahteraan rakyat Indonesia dan kedepannya bisa melihat lebih dalam situasi gobal dan nasional hari ini’, ujarnya. (Santi)