JAKARTA – Indonesia terus berjuang keluar dari kualitas pendidikan dan pembelajaran yang stagnan. Padahal kualitas SDM tentu terkait erat dengan pendidikan. Sejak 2009, pemerintah telah mengalokasikan 20 persen APBN untuk anggaran pendidikan. Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
Disela kesibukannya, Rektor Universitas Indraprasta PGRI, Prof. Dr. H.Sumaryoto Mengatakan diruang kerjanya.
menyikapi seputar kualitas pendidikan di Indonesia masih terbilang rendah.
“Bicara pendidikan, ini kembali kepada semangat UUD 1945, yakni bagaimana mencerdaskan kehidupan bangsa. Semangat UUD 1945 dalam hal pendidikan hingga saat ini belum sepenuhnya dilaksanakan, seperti program wajib belajarpun belum tuntas, apalagi APBN yang 20 persen diperuntukkan untuk dunia pendidikan juga belum maksimal dengan berbagai kendala dan alasan. Padahal pendidikan satu hal yang sangat penting dan memerlukan perhatian lebih serius,” ucap rektor Prof. Dr. H. Sumaryoto.
Bila pemerintah konsisten dengan aturan katanya, seperti ditingkat perguruan tinggi, untuk berkembang harus melakukan riset. Nah disinilah peran pemerintah untuk mendukung dunia pendidikan, salah satunya jika perguruan tinggi melakukan riset/penelitian, karena jantung perguruan tinggi adalah riset/penelitian. Pemerintah jangan membatasi kebutuhan dana untuk hal tersebut.
“Peran besar guru/ pendidik dalam menciptakan anak bangsa yang kompeten, juga tidak boleh lepas dari kebutuhan sosial ekonomi guru tersebut. Berilah mereka kehidupan yang layak dan menjadi skala prioritas. Pemerintah harus menghapus status honorer dan juga jangan mengangkat guru dengan status PPPK. Mereka butuh masa depan yang baik, karenanya saya yakin bila APBD 20 persen untuk pendidikan dikelola dengan baik, masa depan guru baik, pastinya dunia pendidikan juga akan tercipta baik juga,” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan, tidak dipungkiri, teknologi digital sudah dapat dikatakan hal yang penting bagi dunia pendidikan. Namun, bukan hanya teknologi yang perlu untuk ditingkatkan, saat ini peningkatan kualitas pendidikan juga sangat penting.
“Bila pemerintah secara utuh mempunyai kepentingan mengembangkan dunia pendidikan, saya yakin Indonesia tidak akan ketinggalan, saya yakin juga pendidikan di Indonesia akan maju. Dan pastinya para pengajar/pendidik juga akan memperoleh kesejahteraan ekonominya,” imbuh Rektor.
Selain itu juga katanya lagi, perbaikan infrastruktur dan teknologi, perbaikan kebijakan, prosedur, pendanaan, dan otonomi untuk satuan pendidikan. Selain itu juga, perbaikan kepemimpinan, masyarakat maupun Budaya serta perbaikan kurikulum, pedagogik, serta asesmen.
“Bagi Unindra, dengan lulusan hingga tahun ini sebanyak 100.000 mahasiswa, diharapkan nanti pada tahun 2029, Unindra ingin menjadi perguruan tinggi yang unggul dalam pembelajaran. Kalau bisa, kalau tidakpun kita hanya berusaha. Semoga semua lancar dan terwujud,” harap Sumaryoto tegasnya.