JAKARTA – Menebar semangat anak bangsa untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan menguasai bahasa asing dan dapat melanjutkan studi di luar negeri memerlukan dukungan dari berbagai pihak.
“Terutama peran aktif pemerintah baik material maupun moril. Bimo Sasongko, penggagas program Gerakan Sejuta Habibie Untuk Indonesia berharap semua komponen bangsa dari tingkat pusat sampai daerah memiliki gerakan yang sama agar anak bangsa mahir berbahasa asing dan dapat melanjutkan studi di luar negeri.
Ia pun termotivasi mewujudkan Program Beasiswa Gerakan Sejuta Habibie Untuk Indonesia “Sejuta Indonesia di Jantung Dunia”.
“Masih rendahnya kemampuan bahasa asing anak bangsa sehingga membuat rendahnya jumlah lulusan SMA dan siswa melanjutkan studi di luar negeri. Bimo Sasongko prihatin di antara negara-negara tetangga seperti Vietnam, Kamboja, Malaysia apalagi dibandingkan Korea dan Cina, Indonesia masih kalah jauh dalam hal jumlah mahasiswa yang kuliah di luar negeri.
Lihat saja, jumlah penduduk Malaysia 35 juta orang dan penduduk Indonesia 270 juta, namun jumlah pelajar Indonesia di luar negeri hanya 60 ribu, jumlah sementara pelajar Malaysia di luar negeri sekitar 50 ribu dilihat dari Jumlah Penduduk dan jumlah mahasiswa yang dikirim untuk setudi ke luar negeri bisa dikatakan jauh lebih besar Malaysia dibandingkan dengan Indonesia.
“Penyerapan ilmu dan kemajuan bangsa, Indonesia harus mempelajari dan menyerap pengetahuan langsung dari pusatnya yaitu negara-negara maju di dunia, dan itu dipercaya dari generasi ke generasi dari era Presiden Sukarno dan Habibie sudah mengirimkan anak bangsa belajar di luar negeri.
Dari laporan Bank Dunia dan Mckinsey menyatakan di Tahun 2030 Indonesia akan menjelma menjadi Negara 6 besar Dunia, dengan peringkat satu China lalu Amerika, Jepang, Brasil, Rusia dan Indonesia.
Syaratnya tentu dengan SDM yang unggul. Satu-satunya cara untuk mempercepat adalah studi ke negara-negara maju di dunia.
Untuk itu, Sejak Tahun 2016 Yayasan Pendidikan Eropa Indonesia (YPEI) bersama dengan Euro Management Indonesia pimpinan Bimo Sasongko menyelenggarakan program Gerakan Indonesia 2045 Sejuta Habibie Untuk Indonesia”.
Adapun program tersebut meliputi program Beasiswa Indonesia 2045, yaitu program pemberian beasiswa kursus bahasa asing secara gratis (Bahasa Jerman, Perancis, Inggris, Belanda, Spanyol & Jepang) selama 2 semester untuk : 1000 Siswa SMA (Kelas X, XI dan XII), 1.000 Mahasiswa (S1, S2, dan S3), 1.000 Jurnalis & SDM Media Massa – setiap tahun serta terdapat juga program _Test IELTS Prediction_, Tidak hanya mendapatkan beasiswa bahasa asing, para penerima beasiswa juga wajib mengikuti workshop mengenai informasi studi, budaya dan kehidupan di luar negeri, pelatihan dasar kepemimpinan, wawasan hidup di luar negeri, hingga minat dan bakat psikotes.
Setelah mengikuti program beasiswa ini diharapkan para penerima beasiswa sudah siap mental dan termotivasi untuk melanjutkan studinya di luar negeri dan kembali ke Indonesia untuk membangun negara.
Program ini satu-satunya di Indonesia yang dilakukan oleh Lembaga Pendidikan nonPemerintah. Pada periode Mei 2016 – Februari 2024 untuk program beasiswa siswa SMA sudah berjalan dengan jumlah penerima beasiswa sebanyak 4.000 siswa SMA dari Jabodetabek. Untuk Program beasiswa pelajar dengan jumlah penerima sebanyak 2.000 peserta.
Untuk program beasiswa jurnalis juga sudah berjalan dengan peserta sebanyak 1.000 jurnalis berkolaborasi dengan Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Pada periode bulan Februari 2024 ini sedang membuka program _Test IELTS Prediction_ yang di targetkan lebih banyak lagi pesertanya dibandingkan periode sebelumnya dimana Program tersebut untuk mengukur kemampuan Bahasa Inggris yang sudah dimiliki oleh masing – masing Peserta.