JAKARTA – Indonesia sampai saat ini masih ditemukan keterbatasan terhadap akses menempuh pendidikan tinggi. Butuh kehadiran lembaga dana pendidikan yang memiliki banyak program beasiswa yang terbuka bagi semua kalangan. Hal ini setidaknya bisa membantu meningkatkan akses ke perguruan tinggi.
Perguruan tinggi seperti Universitas Indraprasta PGRI (UNINDRA) sudah dikenal biayanya murah, kemampuan masyarakat umumnya sekarang sedang bermasalah akibat dampak dari Covid yang belum reda, krisis ekonomi juga masih sulit banyak PHK, yang tadinya kuliah sekarang di PHK jadinya tidak bisa bayar, dan masih banyak ribuan.
Rektor UNINDRA PGRI, Prof Dr H. Sumaryoto mengungkapkan, ini kondisi yang riilnya yang ada di Unindra sekarang ini. Untuk Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) juga pengaruh bahkan di universitas lain juga sama.
Untuk target kalau bisa sama dengan tahun yang lalu, tapi ini tidak tahu dengan kondisi sekarang ini termasuk untuk semua calon mahasiswa yang mendaftar semua kejuruan pun menurun. Dibanding tahun lalu progres tahun ini menurun memang berkembang terus setiap hari. Tapi kami masih menunggu hingga bulan Agustus tahun ini,” ucap Sumaryoto kepada wartawan, Jum’at (28/6).
Diakui, jauh sebelumnya UNINDRA sudah mengantisipasi dengan melakukan door to door, kemudahan mahasiswa sudah dilibatkan dan sudah maksimal usaha untuk menyikapi masalah ini.
“Kami meminta mereka (mahasiswa) untuk membantu program PMB, memang hasilnya belum kelihatan.
Saya sih tidak memperdulikan uang, tapi kepedulian terhadap lembaga,” imbuhnya.
Jadi pada intinya, UNINDRA ‘wait and see’ saja, menunggu hasilnya seperti apa baru berpikir.
“Antisipasi tetap kami lakukan, hanya jangan berpikir terlalu jauh tentang sesuatu yang belum terjadi,” ujarnya.
Dirinya melihat saat ini pemerintah sepertinya sudah masa bodoh, apalagi dengan kondisi yang menyeluruh begini sekarang fokus pada bantuan tentang UKT juga sudah tidak ada lagi.
“Apalagi karena sekarang menaikkan UKT, artinya pemerintah jangankan ke Perguruan Tinggi Swasta (PTS), ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) pun juga sudah dikurangi subsidinya. Makanya PTN mau naikan UKT, karena subsidi dari pemerintah dikurangi, apalagi ke PTS?,” tandasnya.
Dirinya pesimis dengan dunia pendidikan, mestinya yang ambil porsi dalam arti pembinaan dan bagaimana pemerintah melakukan pengembangan kedepan.
“Seharusnya mengentas masyarakat yang tidak mampu untuk mengenyam pendidikan, malah yang ada pendidikan mahal,” katanya.
Namun begitu, Sumaryoto menjelaskan bahwasanya untuk UNINDRA sendiri tetap masih mandiri.
“Banyak program yang masih akan di bangun, baik dengan program jangka pendek, jangka panjang kedepan,”tutupnya.