Berita Potret – Ketua Organisasi Perhimpunan Remaja Masjid (PRIMA) DMI Depok Muhammad Kokodi abrar menjelaskan bahaya politik identitas dalam pilkada 2024 bagi Remaja.
Menurutnya, bahaya politik identitas yang dimaksud ditargetkan kepada para remaja atau pemuda terutama yang baru pertama kali mempunyai kesempatan hak suara dalam pemilihan umum
Selain itu, kata dia, jika terjadi adanya penolakan terhadap calon berlatarbelakang etnis, suku, dan agama tertentu. “Ini adalah beberapa indikator bahayanya politik identitas dan sering terjadi pada saat kampanye oleh peserta pemilu biasanya ada reaksi yang menggebu gebu terutama dari anak anak muda kita nah disini kita musti betul betul mengarahkan pemuda agar bisa menambil keputusan tanpa harus terhasul oleh hal hal yang tidak perlu,” ujarnya.
Untuk menangani hal itu, kata dia, kiranya para pemuda harus lebih menjaga persatuan dan kesatuan, tidak mudah terpengaruh serta memperbanyak kegiatan yang bermanfaat jangan gampang terprovokasi sehingga bisa lebih mengedukasi kepada masyarakat juga kawula muda lainya
Lakukan pengawasan secara gotong royong Misalnya, mengoptimalkan sosialisasi, penyediaan Informasi publik dan pendidikan politik kepada masyarakat, baik melalui kegiatan kepemudaan maupun menggunakan media massa baik cetak, elektronik maupun media sosial.
“Itu beberapa pelaksanaan gotong-royong pengawasan politik identitas dalam Pemilu,” kata Farhan
Hingga saat ini, ujar dia, PRIMA DMI Depok telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak guna mewujudkan pemilu yang jujur dan berintegritas, seperti bekerja sama dengan Kepolisian juga pihak terkait.
“Oleh karena itu, harapan kami selaku pemuda penerus generasi di negara yang kita cintai, semua pihak terutama anak anak muda yang masih fresh agar dapat memahami dan membantu melakukan pengawasan, edukasii, serta pencegahan” tegasnya.