Profil Syafruddin, Anggota DPR RI Dapil Kaltim: Putra Pedagang Bawang yang Sukses Duduk di Senayan sebagai Anggota Dewan Baru Wakil Kaltim

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI terpilih periode 2024-2029 dilantik hari ini (1/10/2024) di Ruang Sidang Paripurna, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Kota Jakarta Pusat.
Pada acara yang dihadiri Presiden Joko Widodo dan Presiden Terpilih 2024 Prabowo Subianto ini, sekitar 580 anggota dewan yang lolos ke Senayan akan mengucapkan sumpah jabatan.

Dari jumlah tersebut, terdapat 8 anggota terpilih dari Daerah Pemilihan Kalimantan Timur yang juga ikut dilantik untuk duduk di kursi DPR RI selama lima tahun ke depan.

Kedelapan anggota DPR RI Dapil Kaltim itu adalah Hj Sarifah Suraidah dari Golkar dengan 71.496 suara menggantikan calon terpilih yang juga suaminya, H Rudy Mas’ud, yang mengundurkan diri karena mengikuti Pilgub Kaltim.

Kemudian, G Budisatrio Djiwandono dari Partai Gerindra dengan 131.569 suara, Safaruddin dari PDI Perjuangan yang meraih 68.314 suara, Nabil Husien Said Amin Alrasydi dari Partai NasDem dengan 82.033 suara.

Selanjutnya, Hetifah Sjaifudian dari Partai Golkar yang mengumpulkan 146.062 suara, KH Aus Hidayat Nur dari Partai Keadilan Sejahtera dengan perolehan 34.969 suara.

Kemudian, Syafruddin dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan jumlah 86.064 suara, dan terakhir Edi Oloan Pasarib dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang meraih 34.129 suara.

Dari delapan kursi keterwakilan dapil Kalimantan Timur di DPR RI, terdapat empat wajah baru yang cukup menarik perhatian. Syafruddin adalah salah satunya.

Berdasarkan Pileg 2024 pada 14 Februari lalu, dia berhasil ditetapkan sebagai anggota DPR RI baru dari Dapil Kaltim di Senayan dari Partai PKB setelah menggeser 1 kursi dari PDI Perjuangan.

Di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, Syafruddin mengemban tugas sebagai Wakil Ketua Komisi III.

Ternyata, sebelum sukses duduk di kursi dewan, dilansir dari buku Bima di Timur Borneo, Syafruddin diketahui memiliki latar belakang keluarga dan kehidupan yang terbilang menyedihkan.

Ayahnya bekerja sebagai pedagang bawang dan ibu berjualan kue. Syafruddin kecil telah ditinggal wafat sang ibu sejak usia 6 tahun yang membuatnya kemudian diasuh oleh sang nenek.

Sedari kecil, Syafruddin telah mencari uang untuk memenuhi kebutuhan sekolah. Dari mencari rumput atau kayu bakar, jualan es, hingga menanam padi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *