Janji NIMAR Paslon No 4 : Infrastruktur Tanpa Merusak Hutan Konservasi di Tambrauw

JAKARTA – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Tambrauw nomor urut 4, Niko Anari dan Maria Agnes Hae (NIMAR), berkomitmen untuk membangun akses transportasi yang menghubungkan setiap distrik di Tambrauw jika terpilih dalam Pilkada mendatang.

Dalam debat kedua calon bupati dan wakil bupati Tambrauw yang berlangsung di Jakarta pada Selasa (19/11/2024), pasangan NIMAR menyampaikan visi dan misi mereka untuk membangun Kabupaten Tambrauw selama lima tahun ke depan.

Debat kali ini mengusung tema Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Transparan, dan Akuntabel dengan subtema Paradigma Baru Pembangunan Papua serta Pengawasan dan Pengelolaan Keuangan yang Transparan.

Calon bupati nomor urut 4, Niko Anari, menegaskan bahwa pembangunan Kabupaten Tambrauw memerlukan infrastruktur yang memadai, terutama akses transportasi yang baik untuk menghubungkan distrik dan kampung.

“Tambrauw adalah daerah dengan kawasan hutan konservasi. Karena itu, kami akan membangun jalur transportasi tanpa merusak ekosistem hutan. Masyarakat membutuhkan akses jalan yang menghubungkan daerah-daerah demi mendorong perekonomian,” kata Niko Anari.

Ia juga berkomitmen untuk merancang regulasi yang mendukung pembangunan jalur transportasi darat tanpa merusak lingkungan.

Menurutnya, jika seluruh daerah memiliki akses transportasi yang baik, perekonomian masyarakat akan semakin berkembang.

Niko menyebut dirinya memiliki pengalaman membangun jalan di beberapa distrik di Tambrauw, bekerja sama dengan masyarakat.

“Kami sudah buktikan, misalnya di Distrik Kasi dan Keber Selatan. Jalan yang kami bangun kini sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujar Niko.

Ia juga menambahkan bahwa pembangunan jalan di distrik-distrik tersebut telah membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Tambrauw membutuhkan perubahan dengan pemimpin yang memiliki kapabilitas dan integritas. Kami sudah membangun di tiga distrik, dan masyarakat kini bisa menikmatinya,” tegasnya.

Calon wakil bupati nomor urut 4, Maria Agnes Hae, menambahkan bahwa pembangunan di Papua membutuhkan komitmen pemerintah yang transparan dan akuntabel.

Ia menyoroti pentingnya penyusunan anggaran yang efisien dan sesuai dengan kebutuhan prioritas daerah, seperti infrastruktur jalan.

“Pengelolaan keuangan harus transparan, akuntabel, dan digunakan secara efektif. Proyek yang benar-benar dibutuhkan masyarakat harus diprioritaskan demi kemajuan Tambrauw,” ujar Maria.

Debat kali ini menghadirkan tiga panelis sebagai penilai visi dan misi para pasangan calon, yaitu Yusuf Sawaki, dosen pengajar dan Kepala Pusat Dokumentasi Bahasa Terancam Punah Universitas Papua, Otto Ihalauw, praktisi pemerintahan dan anggota Badan Pengarah Otonomi Khusus Papua, serta Mustamar Keliobas, dosen Universitas Muhammadiyah Sorong.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *